Hukum Karma Sakit Hati Dalam Islam & Balasan

Hukum Karma Sakit Hati – Seperti kita ketahui bahwasanya manusia tidak akan bisa terlepas dari kesalahan, salah satu yang kerap dilakukan yaitu membuat sakit hati insan lain. Namun, sebagai umat muslim sudah seharusnya seseorang menyadari perbuatan salah tersebut serta berusaha menjauhinya guna menghindari dosa.

Maka dari itu, sebaiknya kita menghindari perlakuan buruk terhadap orang lain agar terhindar dari hukum karma. Hal tersebut bisa menimpa kita karena mungkin telah melakukan perbuatan jahat pada masa lalu. Dengan demikian, alangkah baiknya segera hentikan kelakuan buruk dimana bisa membuat orang lain sakit hati.

Oleh karena itu, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu tindakan yang akan dilakukan agar tidak berdampak buruk pada kehidupan di masa mendatang. Apabila terlanjur melakukan kesalahan, sebaiknya segera untuk memberi ucapan minta maaf sebelum masalah semakin besar dan terlupakan sebelum hukum karma sakit hati menjemput.

Jika situasi tersebut sedang dialami, mungkin beberapa dari kalian telah mengetahui istilah hukum karma masih berlaku. Namun, pada pembahasan kali ini kami akan memberikan informasi terkait hukum karma sakit hati supaya bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi seseorang agar tidak perlu membalas perbuatan jahat orang lain secara pribadi.

Hukum Karma Sakit Hati

Dalam surat Al-Ahzab Ayat 58 Allah SWT Berfirman:

وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

Wallażīna yużụnal-muminīna wal-mu`mināti bigairi maktasabụ faqadiḥtamalụ buhtānaw wa iṡmam mubīnā

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”

Dengan adanya potongan di atas, Allah SWT telah menjelaskan mengenai keburukan dosa serta balasan dimana akan pelaku kejahatan terima ketika membuat kaum mukmin sakit hati. Allah SWT juga memberikan ancaman berupa hukum seperti pada potongan ayat suci Al-Quran di atas.

Agar mengetahui secara lengkap, berikut tim sekolahpesantren.id berikan ringkasan terkait hukum karma sakit hati untuk kalian sebagai pembelajaran agar menghindari perlakuan buruk atau jahat terhadap orang lain.

1. Dibukakan Aibnya Oleh Allah SWT

Hukuman atau balasan pertama bagi orang yang membuat sesamanya sakit hati ialah Allah SWT akan membuka aib dari pelaku. Mungkin sebagai manusia, kita semua tidak menyadari bahwa sebenarnya Tuhan telah menutupi hal tersebut secara rapat hingga hari kiamat.

Maka dari itu, sebaiknya hindari menyakiti hati orang lain termasuk pasangan kita sendiri. Hal ini bertujuan agar tidak mengalami hukum karma menurut Islam tersebut.

Allah SWT telah berfirman (QS. Al-A’raaf: 41):

لَهُمۡ مِّنۡ جَهَـنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنۡ فَوۡقِهِمۡ غَوَاشٍ‌ ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الظّٰلِمِيۡنَ

Lahum min jahannama mihaadunw wa min fawqihim ghawaash; wa kazaalika najziz zaalimiin

Artinya: “Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zhalim.”


2. Mendapat Balasan Dunia Akhirat

Hukum karma sakit hati tidak hanya menimpa di hari akhir saja, akan tetapi bisa seseorang terima saat hidup di dunia. Seperti firman Allah SWT dalam QS. Asy-Syura 42 bunyinya:

 اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Innamas-sabīlu ‘alallażīna yaẓlimụnan-nāsa wa yabgụna fil-arḍi bigairil-ḥaqq, ulā`ika lahum ‘ażābun alīm

Artinya: “Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.”


3. Mendapat Hukuman di Neraka

Hukuman manusia yang menyakiti insan lain selama hidup di dunia, akan mendapatkan balasan di neraka ketika telah meninggal. Bahkan sebuah hadis mengatakan bahwa hal tersebut layak diterima oleh pelaku kejahatan, berikut adalah hadisnya.

Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” [HR. Muslim]


4. Tidur Menggunakan Selimut Api Neraka

Manusia zalim dimana sering membuat sakit hati seseorang juga dipastikan mendapat balasan di neraka. Mereka akan tidur di atas alas tikar dan selimut yang diciptakan api neraka.


5. Mendapat Kutukan Allah SWT

Allah SWT sangat membenci perbuatan dimana bisa menyakiti hati, manusia yang melakukan hal buruk tersebut akan mendapatkan balasan di neraka seperti pada firman Allah SWT pada QS. Al-A’raaf: 44 dimana berbunyi:

 وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ اَصْحٰبَ النَّارِ اَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُّمْ مَّا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا ۗقَالُوْا نَعَمْۚ فَاَذَّنَ مُؤَذِّنٌۢ بَيْنَهُمْ اَنْ لَّعْنَةُ اللّٰهِ عَلَى الظّٰلِمِيْنَ

Wa nādā aṣ-ḥābul-jannati aṣ-ḥāban-nāri ang qad wajadnā mā wa’adanā rabbunā ḥaqqan fa hal wajattum mā wa’ada rabbukum ḥaqqā, qālụ na’am, fa ażżana mu`ażżinum bainahum al la’natullāhi ‘alaẓ-ẓālimīn

“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.”


6. Sama Saja Memakan Bangkai Saudara

Menggunjung, mencari letak salah seseorang dapat membuat orang lain sakit hati. Allah SWT telah memerintahkan kaum muslim untuk menghindari perbuatan tersebut, jika perlakuan itu dilakukan Tuhan kita telah memberikan gambaran seperti kita memakan bangkai dari saudara sendiri.

Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadist Termizi No. 1827 Abwabu Birri wa Shillah].


7. Amal Baik dan Shalat Tidak Berbuah Pahala

Hukum karma sakit hati berikutnya yaitu, amalan yang pada umumnya menghasilkan pahala untuk hari perhitungan tidak diperoleh seseorang dengan perbuatan menyakiti hati orang. Dengan kata lain, ketentuan Allah SWT tidak berlaku baginya.

Selain itu, shalat dari pelaku perbuatan jahat tersebut juga akan mengalami hal serupa. Meskipun mereka rajin dan taat melaksanakan kewajiban umat muslim ini serta membaca doa setelah shalat sekalipun. Hal tersebut tidak berpengaruh apapun atau bisa dikatakan, perbuatan ini merupakan hal yang bisa menghapus amalan ibadah seseorang.

Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”


8. Tidak Akan Masuk Surga

Hukum karma sakit hati berikutnya, seseorang dengan perlakuan kejam adalah dosa besar. Menurut Islam, mereka tidak akan masuk surga karena telah berbuat buruk serta dapat mengganggu kenyamanan sesama.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.


9. Memperoleh Balasan Serupa

Sama halnya hukum tabur tuai, karma membuat orang lain sakit hati akan membuahkan hasil serupa pada pelaku. Selain itu, balasan akan diberikan secara langsung oleh Allah SWT.

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُوْنَ ٣٩ وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ ٤٠ وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ مَا عَلَيْهِمْ مِّنْ سَبِيْلٍۗ ٤١ اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٤٢ وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ࣖ ٤٣

“Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih. Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (QS. Asy-Syura [42] ayat 39-43)


10. Menjadi Manusia Bangkrut Saat Kiamat

Manusia dengan rasa senang setelah menyakiti hati sesama meski telah melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim, akan dijadikan sebagai manusia bangkrut pada hari kiamat. Karena, Allah SWT tidak akan bisa ditipu meski manusia tersebut seorang ahli.

“Itulah orang yang bangkrut di hari kiamat, yaitu oang yang rajin beribadah tetapi dia tidak memiliki akhlak yang baik. Dia merampas hak orang lain dan menyakiti mereka” [HR. Muslim no 6522, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya].


11. Menanggung Dosa

Insan dimana melakukan suatu hal buruk kepada sesama adalah orang merugi, karena tanpa mereka sadari setelah berbuat jahat menjadikannya individu yang menanggung dosa selama hidup.


12. Menanggung Fitnah

Selain dosa, fitnah juga menjadi tanggungan bagi mereka yang senang menyakiti hati sesama. Padahal hal tersebut merupakan perbuatan diri sendiri.

وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ࣖ

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” [QS Al-Ahzab: 58]


13. Mendapat Laknat

Seseorang dimana telah sakit hati atas perlakuan sesamanya, cenderung akan mengucapkan kalimat tertentu guna melakukan laknat terhadap pelaku. Biasanya, hal ini akan diwujudkan oleh Allah SWT karena korban merupakan orang terzalimi.


14. Tidak Memperoleh Taufik serta Hidayah

Allah SWT tidak akan memberikan taufik serta hidayahnya pada manusia dimana telah menyakiti hati orang lain. Hal tersebut juga meliputi berbagai aspek seperti petunjuk kehidupan, halangan, dan lain sebagainya.


15. Tidak Memiliki Pemberi Syafaat

Hukum karma sakit hati berikutnya adalah manusia tidak akan memiliki pemberi syafaat. Mereka tidak akan mempunyai orang lain sebagai penolong, bahkan teman sekalipun. Allah SWT sendiri telah memberikan firman secara langsung pada manusia.

Akhir Kata

Sudah sepantasnya sebagai kaum muslim, kita menjaga perlakuan serta perbuatan terhadap sesama agar tidak membuat sakit hati sesama. Hindari menyakiti orang lain karena hukum karma sakit hati itu nyata, hal ini bertujuan agar nanti pada saat hari kiamat tiba amalan selama kita hidup diterima.

Sekian pembahasan terkait hukum karma sakit hati dari sekolahpesantren.id, semoga bermanfaat. Nantikan informasi mengenai beberapa hukum serta doa-doa guna memberikan kemudahan pada keseharian kita semua.